Jumat, 16 Maret 2012

PKM GT BISKUIT RUMPUT LAUT








PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
BISKUIT RUMPUT LAUT TINGGI ZAT BESI UNTUK  WANITA HAMIL SEBAGAI UPAYA MENURUNKAN AKI

BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT


Diusulkan oleh:

Nurul Nikmah                        6411411128/ 2011
Dian Wisnu Wardani              6411411062/2011
Dias Irawan Prasetya              6411410001/ 2010





UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2012

 


HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


1. Judul Kegiatan            : Biskuit Rumput Laut Tinggi Zat Besi untuk Wanita Hamil sebagai Upaya Menurunkan AKI.
2. Bidang  Kegitan          : (  ) PKM-AI                      (  Ö   ) PKM-GT
      (Pilih salah satu)         
3. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama
a.       Nama                                          :  Nurul Nikmah
b.      NIM                                            :  6411411128
c.       Fak./ Jurusan                               :  Fakultas Ilmu Keolahragaan/ Ilmu Kesehatan Masyarakat
d.      Universitas                                  :  Universitas Negeri Semarang
e.       Alamat Rumah dan No. HP       :   RT 1 RW 7 Pejagoan Kebumen, 08986272803
f.       Alamat email                               :  nurulnikmah128@yahoo.co.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a.       Nama Lengkap dan Gelar             : Eram Tunggul Pawenang, S.KM, M.Kes
b.      NIP                                               : 19740928.200312.1.001
c.       Alamat Rumah dan No. Telp        : Jalan Kutilang Sari Blok A 411 Ungaran, 08156616776                              
Semarang,  5 Maret  2012
Menyetujui,
Ketua Jurusan IKM Unnes                                     Ketua Pelaksana Kegiatan

DR.dr.Oktia Woro KH,M.Kes                               Nurul Nikmah
NIP 19591001.198703.2.001                                  NIM 6411411128
           
Pembantu Rektor III Unnes                                   Dosen Pendamping

Dr. Masrukhi, M. Pd                                               Eram Tunggul P.,S.KM, M.Kes
NIP  131764049                                                     NIP 19740928.200312.1.001


KATA PENGANTAR

            Segala puji syukur, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan serangkaian program kreativitas mahasiswa gagasan tertulis (PKM-GT) yang berjudul Biskuit Rumput Laut Tinggi Zat Besi untuk Wanita Hamil sebagai Upaya Menurunkan AKI dengan baik.
            Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kegiatan ini, yaitu kepada :
1. DR.dr.Oktia Woro KH,M.Kes (Ketua jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang) yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk mengikuti kegiatan ini.
2. Eram Tunggul Pawenang, S.KM, M.Kes selaku dosen pembimbing Program Kreativitas mahasiswa ini yang bersedia meluangkan waktu untuk membantu kami.
3.  Kedua orang tua yang telah memberikan doa restu dan dukungannya.
4.  Semua pihak yang sudah membantu sehingga terselesaikannya karya ini.
            Sebagaimana hasil karya manusia yang tidak luput dari kekurangan dan kesempurnaan, kami mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga karya ini dapat bermanfaat.

Semarang, 5 Maret 2012

Penulis








DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................. i........
Lembar Pengesahan........................................................................................ii
Kata Pengantar.............................................................................................. iii
Daftar Isi....................................................................................................... iv
Ringkasan....................................................................................................... v
PENDAHULUAN
Latar Belakang............................................................................................... 1
Tujuan dan Manfaat Penulisan....................................................................... 2
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan.............................................................. 2
Kebutuhan gizi Wanita hamil..........................................................................2
Tingginya Penderita Anemia pada Wanita Hamil...........................................2
Pentingnya zat besi pada ibu hamil (khususnya penderita anemia).................3
Solusi yang Pernah Ditawarkan...................................................................... 5
Gagasan Baru yang Ditawarkan..................................................................... 5
Implementasi Biskuit Rumput Laut Tinggi sebagai problem solving.............. 5
Pihak-pihak yang Dapat Mengimplementasi Gagasan...................................6
Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan........................................ 6
KESIMPULAN
Inti Gagasan................................................................................................... 7
Teknik Implementasi Gagasan........................................................................ 7
Prediksi  Keberhasilan Gagasan....................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 8
DAFTAR RIWAYAT HIDUP...................................................................... 9


RINGKASAN

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Hasil survei membuktkan bahwa AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus dari masyarakat maupun pemerintah. Berdasarkan SDKI survei terakhir tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Akan tetapi, yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi. Angka prevalensi defisiensi zat besi di Indonesia sendiri cukup tinggi. Di Asia Tenggara sendiri prevelensi defisiensi zat besi lebih dari 79% dengan total penderita sebanyak 616 juta orang.
 Penulis mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui anemia pada ibu hamil dan mengetahui manfaat biskuit rumput laut tinggi zat besi. Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan ide baru bagi pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah anemia ibu hamil khususnya pada masyarakat miskin dan dapat memberikan sumbangan konsep dan praktik bagi pemerintah dan pelaku-pelaku kesehatan serta masyarakat umum. Pendekatan yang diterapkan dalam penulisan karya tulis ini yaitu deskriptif kualitatif berdasarkan pada kajian pustaka. Penulis mengadopsi dari berbagai sumber relevan yang ada di internet. Penulis menitikberatkan sasaran penulisan pada wanita hamil khususnya penderita anemia. Penulisan gagasan ini menggunakan tahap-tahap yang terstuktur dan sistematis. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu menemukan dan merumuskan masalah, mencari sumber pustaka yag relevan, merumuskan alternatif pemecahan masalah dan menarik kesimpulan.
Alternatif penyelesaian Biskuit Rumput Laut Tinggi Zat Besi untuk Wanita Hamil karena output yang dihasilkan selain mengurangi penderita anemia maka sumber daya alam yakni rumput laut dapat dimanfaakan dengan sebaik-baiknya. Biskuit Rumput Laut Tinggi Zat Besi untuk Wanita Hamil sebagai Upaya Menurunkan AKI ini merupakan problem solving bagi wanita hamil yang khususnya wanita yang telah menderita anemia dan juga inovasi baru yang dapat diimplementasikan oleh pelaku kesehatan di posyandu Biskuit Rumput Laut merupakan makanan yang mengandung gizi tinggi khususnya zat besi yaitu zat yang sangat dibutuhkan oleh wanita hamil. Diharapkan pemerintah melaksanakan program ini, sehingga masalah tersebut di atas dapat terselesaikan.
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium ke lima yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai tiga perempat  resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus dari masyarakat maupun pemerintah. Berdasarkan SDKI survei terakhir tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ada sebesar 226 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih tinggi di Asia.
Pendarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu  yaitu 28 persen ,anemia dan kekurangan energi kronik(KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu. Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah (hemoglobin atau Hb) di bawah nilai normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Akan tetapi, yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi. Angka prevalensi defisiensi zat besi di Indonesia sendiri cukup tinggi. Di Asia Tenggara sendiri prevelensi defisiensi zat besi lebih dari 79% dengan total penderita sebanyak 616 juta orang. Menurunkan angka kematian ibu(AKI) bukan hanya tugas pemerintah, mayarakat pun harus ikut terlibat di dalamnya. Tanpa kerjasama diantara keduanya, kemungkinan tercapainya target akan sulit. Selama ini pemerintah telah memberikan berbagai solusi pemecahan masalah diantaranya AKINO di Nusa Tenggara Barat akan tetapi solusi tersebut belum memuaskan.
Maka dari itu, penulis akan memberikan alternatif pemecahan masalah ini dengan membuat sebuah produk berupa biskuit rumput laut yang terbuat dari bahan-bahan mengandung zat besi tinggi yaitu telur dan rumput laut serta bahan penunjang gizi lain. Biskuit ini direncanakan di berikan pada ibu hamil khususnya masyarakat miskin secara gratis dan didistribusikan melalui posyandu. Dengan demikian diharapkan ibu hamil di Indonesia tidak menderita anemia sehinggaAKI dapat mencapai target. Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu yakni anemia(kurang zat besi) bahan yang mengandung zat besi diantaranya rumput laut, kangkung, bayam, daging, telur.

Tujuan
Dalam penulisan ini, penulis mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui anemia pada ibu hamil dan mengetahui manfaat biskuit rumput laut tinggi zat besi.

Manfaat
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan ide baru bagi pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah anemia ibu hamil khususnya pada masyarakat miskin dan dapat memberikan sumbangan konsep dan praktik bagi pemerintah dan pelaku-pelaku kesehatan serta masyarakat umum.

GAGASAN
Kondisi kekinian pencetus gagasan
Kebutuhan gizi Wanita hamil
Seorang ibu hamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa kebutuhan gizi dapat ditutupi oleh makanan sehat yang seimbang. Akan tetapi,  terkadang diperlukan tambahan makanan bahkan suplemen. Makanan yang dibutuhkan ibu hamil adalah makanan yang mengandung kalori, protein, asam folat, zat besi, zat seng, kalsium, vitamin C, dan vitamin A.
Seorang wanita hamil memiliki kebutuhan kalori yang meningkat. Kalori ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan baru. Kebutuhan akan proten juga meningkat dibandingkan dengan waktu lain. Hal itu dikarenakan protein berfungsi untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Makanan yang mengandung protein diantaranya daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut lain. Folat merupakan vitamin B yang peran penting dalam perkembangan embrio. Folat membantu mencegah cacat pada otak dan tulang belakang. Zat bezi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat.
Tingginya Penderita Anemia pada Wanita Hamil Khususnya Masyarakat Miskin
Kondisi anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil mempunyai dampak kesehatan terhadap ibu dan anak dalam kandungan, antara lain meningkatkan risiko bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran premature dan kematian pada ibu dan bayi baru lahir. Hasil survey menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil masih sangat tinggi, yaitu 51 persen,dan pada ibu nifas 45 persen. Sedangkan prevalensi wanita usia subur (WUS) menderita KEK pada tahun 2002 adalah 17,6 persen. Tidak jarang kondisi anemia dan KEK pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan, partus lama, aborsi dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu.
Jika anemia tersebut ringan, mungkin dampaknya hampir tak ada sama sekali. Tapi, apabila hemoglobin masih di bawah 6 g/dL, ibu hamil mungkin akan merasa cepat lelah, hal tersebut berdampak pada gangguan fungsi jantung. Secara teratur umumnya pada kehamilan perlu pemeriksaan hemoglobin sehingga dapat dilakukan pencegahan atau terapi. Penyebab anemia pada kehamilan yang sering adalah karena kekurangan zat besi. Gejala yang dirasakan bagi ibu hamil yang mengalami anemia yaitu dengan tanda-tandaa lima L yaitu lesu, lemah, letih, lelah, lalai. Dalam keadaan tersebut ibu hamil akan merasakan mudah mengantuk, sering pusing, sesak napas, mata berkunang-kunang, bahkan sampai pingsan, daya tahan tubuh menurun, dan mudah jatuh sakit.
Sejumlah jenis zat gizi memeggang peranan dalam pembentukan darah merah(hemopoiesis). Yang biasa dimaksud dengan pembentukan darah ialah pembentukan arythrocyt dengan hemoglobin didalamnya. Zat-zat gizi yang berperan dalam homopoiesis ialah protein, berbagai vitamin dan mineral. Diantara vitamin-vitamin ialah asam folat,vitamin B12, vitamin C dan Vitamin E, sedangkan di antara mineral ialah fe, Cu, dan mungkin pula Co. yang paling menonjol menimbulkan hambatan homopoiesis ada dua kelompok. a)Vitamin : asam Folat dan vitamin B12, b) Mineral : Fe dan Cu. Hanya anemia defisiensi zat besi (Fe) yang mempunyai luas cakupan nasional di Indonesia. Anemia defisiensi zat besi memang termasuk problema defisiensi gizi nasional di Indonesia sejak tahun 1988. Anemia ditandai dengan rendahnya konsentrasi hemoglobin (Hb) atau hematokrit nilai ambang batas (referensi) yang disebabkan oleh rendahnya produksi sel darah merah dan Hb,hemolisis, kehilangan darah berlebihan.
Masa kehamilan menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan zat besi. Janin yang sedang berkembang mengambil sejumlah zat besi dari ibunya hingga 5-6 bulan setelah lahir sehingga kebutuhan akan zat besi meningkat selama kehamilan.
Kehilangan zat besi selama kehamilan cenderung menurun karena wanita hamil tidak mengalami menstruasi sehingga bisa menyerap zat besi dari usus dengan lebih baik. Disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber zat besi setiap harinya (contoh: daging merah), dan juga mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber vitamin C (seperti jeruk) untuk membantu penyerapan zat besi
serta sayuran yang mengandung zat besi tinggi seperti rumput laut.
Pentingnya zat besi pada ibu hamil (khususnya penderita anemia)
Wanita lebih rentan terhadap anemia. Selain menstruasi, kondisi rawan lain adalah saat hamil dan menyusui. Anemia adalah masalah kesehatan dengan prevalensi tertinggi pada wanita hamil. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah 70%, atau 7 dari 10 wanita hamil menderita anemia. Perlu upaya yang cukup untuk mencegah anemia. Pada banyak wanita hamil, anemia disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat gizi dan kebutuhan yang meningkat. Selain itu, kehamilan berulang dalam waktu singkat. Cadangan zat besi ibu yang belum pulih akhirnya terkuras untuk keperluan janin yang dikandung berikutnya. Maka dari itu ibu hamil perlu memperhatikan cara mencegah anemia selama kehamilannya.
Zat besi bagi ibu hamil penting untuk pembentukan dan mempertahankan sel darah merah. Kecukupan sel darah merah akan menjamin sirkulasi oksigen dan metabolisme zat-zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil. Selain itu, jika asupan zat besi sejak awal kehamilan cukup baik, maka janin akan menggunakannya untuk kebutuhan tumbuh kembangnya, sekaligus menyimpannya dalam hati sebagai cadangan sampai usia enam bulan setelah dilahirkan. Selama hamil asupan zat besi harus ditambah sebanyak 20 mg/hari. Hal ini mengingat selama kehamilan, volume darah pada tubuh ibu meningkat 40-60% untuk memenuhi kebutuhan ibu dan menyuplai makanan serta oksigen pada janin melalui plasenta. Kekurangan zat besi sejak sebelum hamil bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Kondisi ini meningkatkan risiko kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi, dan keguguran. Selain itu, jika ibu kekurangan zat besi selama hamil, maka persediaan zat besi pada bayi saat dilahirkan pun tidak akan memadai. Padahal zat besi sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi di awal kelahirannya. Penelitian membuktikan, bayi yang mengalami kekurangan zat besi perkembangan otaknya tertinggal hingga 10 poin daripada bayi yang kebutuhan zat besinya tercukupi.
Efek lain anemia pada ibu hamil yaitu anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu diwaspadai. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan: Abortus, Missed Abortus dan kelainan kongenital. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan: Persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Hal tersebut dapat terjadi disebabkan ibu hamil tidak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, padahal zat besi dapat didapat dari mengkonsumsi makanan empat sehat dan lima sempurna. Maka dari itu, bagi anda yang mengalami anemia sebaiknya lebih hati-hati dalam memilih makanan. Usahakan kebutuhan zat besi bagi tubuh terpenuhi. Untuk pencegahan biasanya dokter akan memberikan suplemen zat besi dengan asam folat. Namun, kalau sampai terjadi anemia berat, penanganan seperti transfusi darah mungkin saja dapat terjadi, tergantung pada keadaan si penderita. Tranfusi darah bukan solusi tepat dalam mengatasi masalah ini, karena tidak selalu darah tersedia secara cukup apalagi untuk golongan masyarakat miskin tentunya mereka tidak memiliki anggaran untuk membeli darah. Pemberian suplemen zat besi dengan asam folat salah satu solusi yang menjanjikan akan tetapi terkadang ibu hamil enggan untuk meminum suplemen tersebut.
Oleh karena itu, penulis mencoba memberikan alternatif atau problem solving untuk memecahkan masalah tersebut.Yaitu dengan pembuatan Biskuit Rumput Laut Tinggi Zat Besi untuk Wanita Hamil sebagai Upaya Menurunkan AKI khususnya ibu yang telah menderita anemia. Biskuit ini merupakan makanan bernutrisi bagi ibu hamil mengandung zat besi. Sehingga ibu hamil tidak mengalami anemia dan Kekurangan Energi Kronik(KEK). Biskuit ini merupakan makanan alternatif bagi ibu agar tidak bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Dengan begitu tentunya kematian ibu hamil akibat anemia menjadi berkurang.
Solusi yang Pernah Ditawarkan

Upaya menurunkan angka kematian ibu yang telah dilakukan yaitu oleh pemerintah provinsi NTB yakni program Angka Kematian Ibu Nol(AKINO) (sumber www.globalfmlombok.com 2010)
Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, Khaerul Anwar, SKM, mengungkapkan, program Angka Kematian Ibu Nol (AKINO) di NTB telah menunjukkan tahap keberhasilan. Hal itu dapat dilihat dari menurunnya kasus kematian ibu di desa/kelurahan yang merupakan tujuan program AKINO. Hingga September 2010, kasus kematian ibu sebanyak 96 kasus yang berasal dari 91 desa/kelurahan. ” Artinya, dari 955 desa/kelurahan yang ada, sebanyak 894 desa atau 90,4 persen tidak ada kematian ibu atau sudah AKINO. Tahun 2009 sebanyak 87,5 persen desa/kelurahan sudah AKINO atau terjadi peningkatan 2,9 persen di tahun 2010. ” ungkap Khaerul Anwar, SKM, bersama Kabid SDM Kesehatan dan Promosi Kesehatan Dikes NTB, Drg. Eka Junedi, kepada wartawan, di kantornya, Sabtu (18/12). Khearul menjelaskan, indikator AKINO berhasil, yakni tidak adanya kematian ibu yang didalamnya terkandung kematian bayi di desa/kelurahan. Semakin banyaknya desa/kelurahan yang mencapai angka nol kematian ibu, maka secara makro jumlah angka kematian ibu di NTB dapat ditekan. Kasus kematian merupakan indikator utama dalam bidang kesehatan. Artinya, adanya kasus kematian mencerminkan kegagalan berbagai macam program kesehatan di suatu desa/kelurahan.
Akan tetapi, program AKINO tersebut belum bisa menurunkan angka kematian ibu secara signifikan ditambah lagi program ini masih memerlukan penyesuaian agar dapat diterapkan di daerah lain.
Gagasan Baru yang Ditawarkan
Implementasi Biskuit Rumput Laut Tinggi Zat Besi untuk Ibu Hamil Upaya menurunkan AKI sebagai problem solving dalam mengatasi anemia
Zat besi bagi ibu hamil penting untuk pembentukan dan mempertahankan sel darah merah. Kecukupan sel darah merah akan menjamin sirkulasi oksigen dan metabolisme zat-zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil. Selain itu, jika asupan zat besi sejak awal kehamilan cukup baik, maka janin akan menggunakannya untuk kebutuhan tumbuh kembangnya, sekaligus menyimpannya dalam hati sebagai cadangan sampai usia enam bulan setelah dilahirkan. Akan tetapi, masih banyak ibu hamil yang meremehkan hal tersebut padahal sudah jelas bahwa asupan gizi yang cukup sangatlah penting bagi kesehatan sang ibu dan janin.  Maka tidak sedikit ibu hamil yang menderita pendarahan dan bahkan meninggal saat melahirkan akibat kurangnya asupan zat besi.
Oleh karena itu, dengan adanya alternatif penyelesaian Biskuit Rumput Laut Tinggi Zat Besi untuk Ibu Hamil karena output yang dihasilkan selain mengurangi penderita anemia maka sumber daya alam yakni rumput laut dapat dimanfaakan dengan sebaik-baiknya. Apalagi rumput laut hampir terdapat di seluruh perairan Indonesia.S elain itu, rumput laut mengandung Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K), serta mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Adanya mineral esensial berupa zat besi ini diharapkan dapat meminimalisir angka defisiensi zat besi wanita hamil di Indonesia.
Biskuit Rumput Laut Tinggi Zat Besi untuk Ibu Hamil ini merupakan problem solving bagi wanita hamil yang khususnya wanita yang telah menderita anemia dan juga inovasi baru yang dapat diimplementasikan oleh pelaku kesehatan di posyandu Biskuit Rumput Laut merupakan makanan yang mengandung gizi tinggi khususnya zat besi yaitu zat yang sangat dibutuhkan oleh wanita hamil. Zat besi dapat mempertahankan jumlah sel darah merah. Sel darah merah memiliki fungsi yang sangat penting yaitu mengatur sirkulasi oksigen dan mengantur metabolisme zat-zat gizi yang dibutuhkan wanita hamil.
Biskuit Rumput Laut merupakan makanan yang terbuat dari rumput laut yang telah dihaluskan tepung terigu, mentega, susu cair, kuning telur, dan vanili. Rumut laut baik untuk ibu hamil yaitu mengandung berbagai mineral yang dibutukan oleh tubuh diantaranya besi, magnesium, kalium, klor, iodium, fosfor, dan sulfur. Kandungan serat yang tinggi tetapi kalori yang rendah lemak yang terkandung dalam rumput laut tersusun dari asam lemak esensial omega-3 dan omega-6 yang sangat diperlukan dalam pembentukan jaringan pada janin. Asam alginat yang terkandung didalam rumput laut berfungsi untuk mengikat logam-logam berat dan radioaktif. Bagi masyarakat miskin biskuit ini diberikan secara gratis. Biskuit ini adalah solusi bagi mereka yang kurang mampu untuk membeli daging dan ikan ditengah kebutuhan hidup yang semakin bertambah. Terkadang wanita hamil juga merasa bosan dengan makanan yang itu-itu saja.
Pihak-pihak yang Dapat Mengimplementasi Gagasan
Diharapkan pemerintah, petugas kesehatan, dan masyarakat luas dapat mengmlementasikan ide baru ini sehingga tujuan yang diharapkan pun dapa tercapai.

Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan
Gagasan ini dapat diimplementaskan dengan baik apabila didukung oleh hal-hal strategis sebagai berikut :
1.      Pemerintah mengeluarkan himbauan yang menerangkan bahwa ibu hamil pantas mendapatkan asupan gizi yang cukup.
2.      Pemerintah menyediakan dana khusus untuk produksi dan distribusi biskuit rumput laut bagi masyarakat miskin.
3.      Petani-petani rumput laut mengambil rumput laut tanpa mengekspoitasi.
4.      Masyarakat(Wanita hamil) menjadikan biskuit rumput laut sebagai kudapan.

KESIMPULAN
Inti Gagasan

Biskuit Rumput Laut Tinggi Zat Besi untuk Wanita Hamil Upaya Menurnkan AKI ini merupakan problem solving bagi wanita hamil khususnya masyarakat miskin dan juga sebagai inovasi baru yang dapat diimplementasikan oleh seluruh masyarakat. Mengonsusmsi biskuit ini dengan teratur dapat menutup kebutuhan zat besi sehingga wanita penderita anemia menurun dan angka kematian ibu dapat menurun.
Teknik Implementasi Gagasan
Langkah-langkah implementasi untuk mewujudkan gagasan biskuit rumput laut ini adalah :
1.        Identifikasi potensi biskuit rumput laut di tiap daerah.
2.        Melakukan pendekatan secara gradual (bertahap) kepada tokoh masyarakat petani rumput laut sebagai awal pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat petani rumput laut.
3.        Melakukan kemitraan strategis dengan perusahaan biskuit.
4.        Penanaman kepercayaan kepada masyarakat(wanita hamil) bahwa inovasi ini akan berhasil.
5.        Melakukan mekanisme koordinasi dengan membagi tugas secara jelas, termasuk pembagian keuntungan yang tidak merugikan salah satu pihak.
6.        Mobilisasi warga(wanita hamil) untuk melaksanakan program yang di sepakati bersama.
7.        Melakukan mekanisme evaluasi secara periodik dan professional.

Prediksi  Keberhasilan Gagasan
Gagasan biskuit rumput laut untuk wanita hamil sangat bermanfaat bagi mereka apalgi mereka yang terlanjur telah menderita anemia. Biskuit ini dapat menambah asupan zat besi yaitu zat yang dibutuhkan ibu dalam jumlah yang banyak. Dengan begitu angka pravelensi prevalensi defisiensi zat besi di Indonesia dapat berkurang. Selain itu, program ini juga menguntungkan petani rumput laut yakni meningkatnya pasokan rumput laut. Diharapkan inovasi ini dapat diimplementasikan oleh pemerintah dan para ibu hamil khususnya bagi masyarakat miskin dengan pendistribusian di posyandu-posyandu.


DAFTAR PUSTAKA
Ahira, Anne.Rumput Laut dan Ibu Hamil.www.Anne Ahira.com diakses tanggal 17 Februari 2012
Anonim.2012.Pentingnya Zat besi bagi Ibu Hamil.Anakku.Net diakses tanggal 17 Februari 2012
Dian,Yulian.2007.Tips Menghindari Anemia.www.detik.hot.com diakses tanggal 17 Februari 2012
Sohimah.2008.Anemia pada Ibu Hamil.www.rofiqahmad.wordpress.com diakses tanggal 17 Februari 2012
Sophia, Enny.2009.Kebutuhan Gizi Ibu Hamil.www.mediacastore.com diakses tanggal 17 Februari 2012
Susilowati.2008.Dampak Anemia dan Kekurangan Energi Kronik.www.eunenaria.com diakses tanggal 29 Januari 2012

















DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BIODATA KETUA PELAKSANA
Nama                                                               : Nurul Nikmah
Tempat tanggal lahir                                       : Kebumen, 1 November 1992
Karya ilmiah yang pernah dibuat                    : -
Penghargaan ilmiah yang pernah diraih          : -
BIODATA ANGGOTA I
Nama                                                               : Dian Wisnu Wardani
Tempat tanggal lahir                                       : Banjarnegara, 5 November 1994
Karya ilmiah yang pernah dibuat                    : -
Penghargaan ilmiah yang pernah diraih          : -
BIODATA ANGGOTA II
Nama                                                               : Dias Irawan Prasetya
Tempat tanggal lahir                                       : Wonosobo, 9 Mei 1992
Karya ilmiah yang pernah dibuat                    : -
Penghargaan ilmiah yang pernah diraih          : -








1 komentar: